merawat motor injeksi

merawat motor injeksi – Ada banyak pemakai sepeda motor matic di Indonesia saat ini. Motor yang memakai mesin injeksi ini banyak diminati karena harganya yang biasanya terjangkau dan ringan dipakai. Akan akan tetapi beberapa pengguna motor kadang mengabaikan perawatan yang semestinya mereka lakukan. Beberapa beralasan karena ribet dan mahal.

Sedangkan, perawatan semestinya tetap dilakukan demi menjaga motor tetap prima dan awet. Oleh karena itu Honda menganjurkan beberapa perawatan yang bisa sahabat lakukan sendiri seperti:

1. Rawat pompa bahan bakar

Pompa bahan bakar injeksi berperan memutuskan  suplai bahan bakar ke mesin. Perawatan pompa bahan bakar ini dilakukan saat jarak tempuh kendaraan sudah sejauh 5.000 kilometer.

Perawatan pompa dapat sahabat lakukan dengan menghidupkan mesin kendaraan, lalu dengarkan dengan saksama apakah di dalam tangki bensin terdengar suara mendesis. Jika terdengar suara mendesis, itu berarti Ayakan Fuel Pump dalam keadaan menggantung.

Perawatan ayakan pump yang menggantung dilakukan dengan cara  menguras tangki bensin, lalu mencukupinya kembali sampai penuh. Dengan demikian, fulter pump kembali berfaidah dengan baik.

2. Acap kali cek selang saluran bahan bakar

Injektor berfaidah memompa bahan bakar ke mesin dengan tekanan tinggi sehingga mesin menghasilkan kekuatan yang mantap, akan tetapi tetap irit bahan bakar. Pelaksanaan memompa ini secara otomatis dikontrol oleh piranti bernama Electronic Control Unit (ECU).

Performa ECU didukung oleh selang saluran bensin. Rutin memakai sepeda motor biasanya akan berpengaruh pada selang yang tersumbat timbal bahan bakar. Timbal bahan bakar muncul dari bensin.

Semakin rendah oktan bahan bakar maka semakin banyak timbal yang terkandung. Untuk membersihkan selang bahan bakar, sahabat semestinya acap kali mengeceknya kegunaan menghindari mogok di jalan.

3. Periksa busi dan ayakan udara

Busi memiliki fungsi untuk mematikkan api yang kemudian disambar dengan bensin sehingga menghasilkan pengapian pada sepeda motor. Pada awal pembakaran ini percikan api dari busi dan sambaran bensin semestinya bersamaan. Oleh karenanya busi semestinya selalu dalam kondisi yang baik.

Jika percikan api dari busi tidak lancar alias tersendat, bensin hanya akan terbuang sia-sia dan pelaksanaan pembakaran tidak akan bisa bekerja dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan adalah kutup busi yang semestinya selalu dalam keadaan kering dan tidak ada jelaga sehingga pengapian yang diciptakan akan lebih maksimal.

Kemudian, untuk urusan ayakan udara, sepantasnya bersihkan setiap kali servis atau setelah pemakaian 2.000 kilometer. Cara nya dengan melepas ayakan udara, lalu menyemprotnya dengan angin bertekanan tinggi. Dengan begitu ayakan udara akan kembali bersih dan siap untuk digunakan kembali.

4. Hidupkan motor dengan Benar

Motor injeksi memiliki banyak cencor, saat belenggu kontak sudah diputar ON, indikator injeksi atau Malfunction Indicator Lamp (MIL) pada spidometer menyala.

Tunggulah sampai jarum spidometer berputar kembali ke awal atau sampai lampu indikator tewas, baru hidupkan atau start motor. Spidometer yang berputar sebagai ciri memberikan waktu pada sensor-sensor melakukan pemindaian atau membaca kondisi motor. Terutama yang berkaitan dengan cara injeksi. Kalau semua indikator kembali tewas atau tidak berkedip, artinya normal.

Kalau acap kali tidak memperhatikan indikator sebelum menyalakan mesin motor injeksi, dilansir Deltalube, ECU akan tidak peka membaca informasi dari sensor-sensor indikator.

Jika menyalakan mesin saat lampu indikator belum tewas, pelaksanaan yang terjadi pada pompa bahan bakar akan tidak bekerja maksimal. Akibatnya, mesin sepeda motor injeksi tidak segera bekerja di suhu optimum.

Hal itu akan menimbulkan penggunaan bahan bakar lebih banyak, kekuatan mesin tidak langsung maksimal dan emisi gas buang air besar air besar tinggi. Olehb sebab itu benar-benar penting untuk memperhatikan lampu indikator, saat menghidupkan motor injeksi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url