rute jakarta semarang naik mobil
rute jakarta semarang naik mobil – Ruas Tol Jakarta-Cikampek tidak pernah sepi. Bagi pengendara yang berkeinginan menuju Tol Cipali atau Tol Cipularang dari arah Bekasi perlu bersabar, sebab mobil bisa tertahan sampai berjam-jam di sana.
Suatu pagi di akhir 2018, saya yang sudah berkendara dari Merak melewati Jakarta, berkeinginan menuju Surabaya. Saya merasakan langsung, proyek tol layang serta kepadatan di sekitar pintu Tol Cikarang Utama jadi karena utama kendaraan bisa sampai berhenti lama di ruas tol itu.
Selepas itu, hampir-hampir tidak ada kemacetan berarti sejak Tol Cipali sampai masuk Surabaya. Kepadatan hanya terasa menjelang pintu tol di beberapa tempat. Jalan empat jalur yang terbentang lurus puluhan kilometer jadi pemandangan biasa sepanjang perjalanan.
Bosan atau mengantuk pasti akan dirasakan pengemudi. Karena itu beberapa rest area juga telah disiapkan untuk beristirahat. Meski belum banyak, terdapat beberapa tempat istirahat besar yang menyediakan SPBU, restoran, musala, dan toilet.
Pengguna Tol Trans Jawa juga bibit disuguhi pemandangan anggun di kanan–{{kiri}} jalan. Terutama setelah melewati wilayah Semarang yang kontur jalannya menanjak dan menurun. Selain panorama anggun, perhatian saya tertuju pada mayoritas jalan yang terbuat dari cor-coran beton dan kondisinya lazimnya mulus.
Tol Trans Jawa yang saat itu terbentang sekitar 760 kilometer dari ibu kota ke Kota Pahlawan memberikan efek perjalanan instan, terkhusus buat kendaraan roda empat. Sekitar 10 jam dari Jakarta, saya sudah sampai di Surabaya.
Waktu tempuh ini blak-blakan lebih cepat dibanding saat Tol Trans Jawa belum beroperasi. Jika melewati jalur Pantura, Jakarta–Surabaya lazimnya semestinya ditempuh dalam tempo lebih dari 24 jam secara non-stop.
Berapa biaya mudik pakai mobil?
Saat ini selang beberapa bulan, ruas tol yang rencananya menghubungkan Merak dengan Banyuwangi telah kelar sampai Probolinggo dengan jarak 962 kilometer. Artinya, rencana Tol Trans Jawa yang total jaraknya mencapai 1.150 kilometer bisa selesai tidak lama lagi.
Ruas Tol Merak–Probolinggo juga diinformasikan sudah bisa dipakai untuk mudik idul fitri. Kepala Sub Sebelah Operasional dan Pemeliharaan II Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Joko Santoso mengatakan pihaknya telah memfasilitasi pengumuman daftar ongkos Tol Trans Jawa bagi para pemudik. “Kalau [perjalanan] tidak keluar tol dari Jakarta ke Probolinggo biayanya Rp727.500,” katanya saat ditemui Tirto.
Dia juga menambahkan, ongkos untuk rute tol Jakarta–Semarang pada mudik idul fitri 2019 ini sebanyak Rp349.000, dan ongkos rute tol dari Jakarta ke Solo Rp426.000. Sedangkan untuk tol Jakarta-Surabaya ialah Rp675.500.
Ia juga mengingatkan pada para pemudik untuk memenuhi e-money dengan saldo yang lumayan, sebelum melintasi Tol Trans Jawa. Sebab antrean di pintu tol diprediksi akan lebih panjang, terutama saat musim mudik idul fitri. “Sepantasnya isi dulu [e-money] sebelum mudik. Karena itu [antre] akan menimbulkan kemacetan,” semakin Joko.
Langsung bagaimana dengan biaya BBM untuk perjalanan mudik? Mengambil ilustrasi bahwa sebagian besar mobil yang dipakai untuk mudik adalah MPV dengan ukuran tujuh penumpang, yang biasanya dipilih adalah kendaraan berkapasitas 1.500 cc sekelas Toyota Avanza.
Menurut eksperimen jalan yang pernah dilakukan GridOto, Toyota Avanza lansiran 2019 mampu mencatatkan penggunaan bahan bakar 13,1 kilometer/liter untuk rute dalam kota dan 17 kilometer/liter di rute tol. Artinya, untuk sampai jarak sejauh 840 kilometer (Tol Cawang–Probolinggo), Avanza butuh BBM sebanyak 49,4 liter.
Dalam pengetesan itu BBM yang dipakai adalah jenis Pertamax yang saat ini dihargai Rp9.850. Setelah dikalikan dengan jumlah BBM yang dibutuhkan, dapat disimpulkan jika Avanza butuh biaya bahan bakar senilai Rp486.705 untuk via Tol Trans Jawa ruas Jakarta–Probolinggo.
Jika total biaya BBM ditambah dengan ongkos ruas tol itu yang saat ini dibanderol sebanyak Rp727.500, maka didapat hasil penjumlahan Rp1.214.205 atau dibulatkan menjadi Rp1,3 jutaan.
Angka ini terbilang cukup hemat dibanding moda transportasi lain yang tidak bisa sefleksibel kendaraan pribadi. Pasalnya, dalam satu mobil yang bisa membawa sampai tujuh orang, tiap penumpangnya butuh biaya sekitar Rp185.000 saja untuk satu kali perjalanan.
Akan namun yang menjadi catatan adalah langkah pengetesan rute tol yang dilakukan berada pada kecepatan rata-rata 90 kilometer/jam. Musim idul fitri nanti kepadatan akan naik. Jika terjadi macet, maka kecepatan rata-rata bisa turun. Itu artinya, penggunaan bahan bakar bisa lebih boros.
Faktor Penentu
Untuk melintasi Tol Trans Jawa, selain budjet yang semestinya disiapkan, pemudik juga semestinya memikirkan manajemen waktu perjalanan. Mencapai jarak lebih dari 800-an kilometer dengan waktu tempuh di kisaran 10 jam ternyata bukan hal baik.
Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) berujar jika mengemudi paling lama totalnya hanya 2 jam. “Bicara soal safety driving, betapa baiknya selama perjalanan istirahat setiap 2 jam. Kecuali ada driver cadangan, tentu bisa saja kalau mau jalan terus,” katanya pada Tirto.
Istirahat yang dilakukan selama perjalanan bisa diselingi dengan perenggangan agar peredaran darah tetap lancar. Jusri mengingatkan, dalam sehari seorang pengemudi tidak dianjurkan berkendara sampai lebih dari 10 jam. Menurutnya, kemampuan motorik dapat menurun dan hal-hal yang tidak diinginkan pun bisa terjadi.
“Orang akan cenderung cepat letih saat melaju dengan konstan di jalan tol. Hal itu karena aktivitas otak lebih datar dan tidak terstimulus karena kondisi monoton. Oleh karena itu perlu penyegaran lewat istirahat tiap 2 jam satu kali, agar pikiran dan badan bisa refresh kembali,” terang-terangan Jusri.
Bagi pemudik, Tol Trans Jawa tentu memberikan berkah tersendiri. Selain bibit memangkas waktu perjalanan, keberadaan tol diharapkan mampu mengurangi kepadatan jalan umum. Walau demikian, di balik kemudahan itu pengguna mobil dipinta mengutamakan keselamatan.